Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib


Sebelum Saya membahasa masalah waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib, perkenankan Saya membahas sedikit definisi dari shalat Rawatib. Shalat sunah rawatib yaitu shalat sunah yang waktu pelaksanaannya beriringan dengan shalat fardu.

Perihal ketentuan pelaksanaan shalat sunah rawatib ini seperti yang disabdakan Rasulullah saw. melalui hadis dari Ibnu Umar yang artinya, ”Saya memperoleh pelajaran shalat dari Nabi Muhammad saw. sebanyak sepuluh rakaat, yaitu dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
 
Hadis tersebut tidak hanya menjelaskan tentang perincian shalat sunah rawatib, tetapi merupakan dasar pensyariatan shalat tersebut. Nabi Muhammad menganjurkan kepada umat Islam agar menjalankan ibadah sunah ini.

Nah, bagi Anda yang rutin mengerjakan shalat sunnah Rawatib ini, maka Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Dalam sabda Nabi Muhammad SAW, bagi yang rutin mengerjakan shalat sunnah rawatib sebanyak 12 rakaat, maka Allah akan bangunkan rumah di surga baginya, sedangkan bagi yang mengerjakan shalat sunnah 8 rakaat sehari semalam, maka Allah haramkan tubuhnya dari api neraka.


Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib

Seperti yang telah Say sebutkan di atas bahwa shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib, atau dapat juga di katakan shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu atau shalat wajib.

Shalat sunnah yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut dengan shalat Sunnah Qabliyah, sedangkan shalat sunnah yang dikerjakan sesudah shalat fardhu adalah shalat Sunnah Ba’diyah.

Cara mengerjakan shalat sunnah rawatib sama seperti mengerjakan shalat fardhu lima waktu, baik syarat, rukun, sunnah, maupun hal – hal yang dapat membatalkan shalat, hanya niatnya saja yang berbeda pada masing – masing shalat.

Dalam pengerjaan shalat sunnah rawatib, dilaksanakan beriringan dengan shalat fardhu, maka dari itu shalat sunnah rawatib harus dikerjakan dalam waktu shalat fardhu yang diiringinya.

Contohnya adalah shalat sunnah rawatib qabliyah zuhur, maka dikerjakan apabila telah memasuki waktu zuhur namun sebelum melaksanakan shalat zuhur. Shalat sunnah rawatib ba’diyah zuhur dilaksanakan setelah selesai melaksanakan shalat zuhur dan sebelum masuk waktu shalat ashar. Jika melaksanakan shalat ba’diyah maghrib, maka dikerjakan pada waktu maghrib setelah selesai mengerjakan shalat fardhu maghrib. Dalam mengerjakan shalat qabliyah subuh, dikerjakan setelah masuk waktu shalat subuh, namun sebelum mengerjakan shalat subuh.dan seterusnya. Shalat sunnah rawatib yang lainnya dikerjakan apabila telah masuk waktu shalat atau sebelum habis waktu shalat fardhu masing – masing.

Shalat sunnah rawatib terbagi menjadi dua, yaitu shalat sunnah muakkad dan shalat sunnah ghairu muakkad.  Adapun jumlah rakaat shalat rawatib muakkad adalah sebagai berikut :
- 2 rakaat sebelum shalat subuh
- 2 rakaat sebelum shalat zhuhur
- 2 rakaat sesudah shalat zhuhur
- 2 rakaat sesudah shalat maghrib
- 2 rakaat sesudah shalat isya’

Dengan demikian, jumlah rakaat shalat sunnah rawatib muakkad ada 10 rakaat, hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW :

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata:  “Aku ingat ( hafal ) dari Rasulullah SAW dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat sesudah zuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya’ dan dua rakaat sebelum subuh “ ( H.R. Al Bukhari & Muslim )

Sedangkan shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah sebagai berikut :
- 2 rakaat sebelum zhuhur
- 2 rakaat sesudah zhuhur
- 4 rakaat sebelum ashar
- 2 rakaat sebelum maghrib

Dengan demikian, jumlah rakaat shalat sunnah rawatib muakkad ada 10 rakaat juga.

Cara kita mengerjakan shalat sunah rawatib sebagai berikut :
  • Ketentuan rakaat shalat sunah rawatib dua rakaat-dua rakaat.
  • Kita kerjakan secara munfarid atau sendirian (tidak disunahkan dilaksanakan secara berjamaah).
  • Shalat sunah rawatib qabliyah dikerjakan sesudah adzan sebelum iqamah, sedangkan shalat sunah rawatib ba‘diyah dikerjakan sesudah shalat fardu.
  • Sebaiknya bergeser dari tempat shalat fardu.
Itulah gambaran sekilas tentang waktu pelaksanaan shalat sunnah Rawatib. Semoga kita bisa istiqamah selalu dalam melaksanakan shalat sunat Rawatib.


Tag : shalat rawatib, waktu shalat
Back To Top