Pada halaman ini Saya menulis tuntunan sholat wajib 5 waktu lengkap khusus buat sobat yang ingin memperdalam sholat wajib dengan meyakini dbahwa sholat merupakan sebuah media komunikasi antara mahluk dengan Sang Pencipta Allah Swt.
Tuntunan Sholat Wajib 5 Waktu
1. Berdiri tegak
Berdiri tegak pada sholat wajib, hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun sholat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
2. Mengangkat kedua tangan
Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama, caranya adalah sebagai berikut.
Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat i'tidal dan saat bangun dari rakaat kedua selesai tasyahud awal untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
3. Sedekap dalam shalat
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek seperti Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas.
Adapun bacaan iftitah adalah :
ALLAAHU AKBARU KABIIRAW WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesunnguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan karena itulah aku diperintah, dan aku termasuk golongan muslimin.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM. AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. ARRAHMAANIR RAHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IIN. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Penguasa Hari Pembalasan. Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu lah aku memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yakni jalannya orang-orang yang sudah Kau berikan nikmat kepadanya, bukanlah jalannya golongan orang yang Kau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.
4. Ruku
Ruku artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
Pada posisi ini kemudian membaca doa ruku. Adapun bacaan rukuk adalah :
SUBHAANA RABBIYAL ‘AZHIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.
5. I'tidal
I'tidal adalah bangkit dari ruku. Posisi badan kembali tegak dan ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allaahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap dalil hadits padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat i'tidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan tegak berdiri, barulah membaca doa i'tidal.
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH. RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IM BA’DU.
Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya. Wahai Tuhan Kami ! Hanya untuk-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudahnya.
6. Sujud
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadits riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. kening,
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu diangkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.
7. Duduk antara dua sujud
Duduk antara sujud disebut juga duduk iftirasy, yaitu:
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
8. Tasyahud (Tahiyat) Awal
Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zhuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya sama dengan dudu di antara 2 sujud.
Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud.
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurahkan atas-Mu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap terlimpahkan atas Kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Wahai Allah ! Limpahkanlah rahmat kepada penghulu Kami, Nabi Muhammad.
Dianjurkan untuk memberi tanda atau isyarat dengan telunjuk tangan kanan, posisi telapak tangan kanan digenggamkan. kemudian telunjuk menunjuk pada saat membaca ILLALLAAH.
9. Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir disebut juga duduk tawaruk. Caranya adalah.
Bacaannya sama dengan tasyahud awal hanya dilanjutkan dengan bacaan sebagai berikut :
WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.
Dan kepada keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad. Sebagaimana telah Engkau lmpahkan rahmat kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim dan kepada keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim dan kepada keluarganya. Sungguh di alam semesta ini, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
10. Salam
Gerakan salam adalah dengan menengokkan wajah ke arah sebelah kanan dan sebelah kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
Adapun bacaan salam sebagai berikut :
“ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH
Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu
Nantikan pula artikel lainnya :
- Bacaan niat sholat 5 waktu
- Bacaan sesudah sholat
- Bacaan sholat lengkap dengan artinya
- Bacaan sholat subuh
- Bacaan sholat magrib
- Bacaan sholat muhammadiyah
- Bacaan wudhu
- Bacaan sholat tahajud
Tuntunan Sholat Wajib 5 Waktu
1. Berdiri tegak
Berdiri tegak pada sholat wajib, hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun sholat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
- Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
- Tangan rapat di samping badan.
- Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
- Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
- Pandangan lurus ke tempat sujud.
- Posisi badan menghadap kiblat.
2. Mengangkat kedua tangan
Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama, caranya adalah sebagai berikut.
- Telapak tangan sejajar dengan bahu.
- Ujung jari-jari selain ibu jari sejajar dengan puncak telinga.
- Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
- Jari-jari direnggangkan.
- Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.
- Lengan direnggangkan dari ketiak bagi laki-laki. Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya namun boleh juga merenggangkannya.
- Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat i'tidal dan saat bangun dari rakaat kedua selesai tasyahud awal untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
3. Sedekap dalam shalat
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
- Posisi telapak tangan kanan disimpan di atas pergelangan tangan kiri dan tidak digenggamkan.
- Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek seperti Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas.
Adapun bacaan iftitah adalah :
ALLAAHU AKBARU KABIIRAW WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesunnguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan karena itulah aku diperintah, dan aku termasuk golongan muslimin.
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM. AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN. ARRAHMAANIR RAHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IIN. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Penguasa Hari Pembalasan. Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu lah aku memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yakni jalannya orang-orang yang sudah Kau berikan nikmat kepadanya, bukanlah jalannya golongan orang yang Kau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.
4. Ruku
Ruku artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
- Angkat tangan sambil mengucapkan takbir, caranya sama seperti takbiratulihram.
- Turunkan badan ke posisi membungkuk.
- Kedua tangan menggenggam lutut, bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan, posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
- Punggung dan kepala sejajar dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah tidak pula mendongah ke atas.
- Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
- Pinggang direnggangkan dari paha.
- Pandangan lurus ke tempat sujud.
Pada posisi ini kemudian membaca doa ruku. Adapun bacaan rukuk adalah :
SUBHAANA RABBIYAL ‘AZHIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.
5. I'tidal
I'tidal adalah bangkit dari ruku. Posisi badan kembali tegak dan ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allaahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap dalil hadits padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat i'tidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan tegak berdiri, barulah membaca doa i'tidal.
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH. RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IM BA’DU.
Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya. Wahai Tuhan Kami ! Hanya untuk-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudahnya.
6. Sujud
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadits riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. kening,
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
- Turunkan badan dari posisi i'tidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
- Letakkan kedua lutut ke lantai.
- Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
- Letakkan kening dan hidung ke lantai.
- Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan tetapi jari-jarinya dirapatkan.
- Posisi semua jari tangan dan jari kaki semuanya harus menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
- Lengan direnggangkan dari ketiak bagi laki-laki. Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak namun boleh juga merenggangkannya.
- Renggangkan pinggang dari paha.
- Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
- Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Pada waktu sujud, bacalah doa sujud.
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu diangkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.
7. Duduk antara dua sujud
Duduk antara sujud disebut juga duduk iftirasy, yaitu:
- Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
- Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
- Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
- Badan tegak lurus.
- Siku ditekuk dan tangan sejajar dengan paha.
- Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
- Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
- Pandangan lurus ke tempat sujud.
- Setelah posisi tumaninah, baru kemudian membaca doa antara dua sujud.
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
8. Tasyahud (Tahiyat) Awal
Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zhuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya sama dengan dudu di antara 2 sujud.
Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud.
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurahkan atas-Mu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap terlimpahkan atas Kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Wahai Allah ! Limpahkanlah rahmat kepada penghulu Kami, Nabi Muhammad.
Dianjurkan untuk memberi tanda atau isyarat dengan telunjuk tangan kanan, posisi telapak tangan kanan digenggamkan. kemudian telunjuk menunjuk pada saat membaca ILLALLAAH.
9. Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir disebut juga duduk tawaruk. Caranya adalah.
- Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
- Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
- Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
- Badan tegak lurus.
- Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
- Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
- Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
- Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, shalawat, dan doa setelah tasyahud akhir.
Bacaannya sama dengan tasyahud awal hanya dilanjutkan dengan bacaan sebagai berikut :
WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.
Dan kepada keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad. Sebagaimana telah Engkau lmpahkan rahmat kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim dan kepada keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim dan kepada keluarganya. Sungguh di alam semesta ini, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
10. Salam
Gerakan salam adalah dengan menengokkan wajah ke arah sebelah kanan dan sebelah kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
Adapun bacaan salam sebagai berikut :
“ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH
Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu
- Bacaan niat sholat 5 waktu
- Bacaan sesudah sholat
- Bacaan sholat lengkap dengan artinya
- Bacaan sholat subuh
- Bacaan sholat magrib
- Bacaan sholat muhammadiyah
- Bacaan wudhu
- Bacaan sholat tahajud