Sebelum Sobat memulai melakukan sholat syuruq, ketahui dahulu bacaan niat sholat syuruq arab dan artinya, sebab sholat apa pun tidak jadi kalau tanpa niat, sebab niat sholat merupakan salah satu dari rukun sholat.
Walaupun niat sholat tempatnya di dalam hati, namun para ulama fiqih khususnya dari Madzhab Imam Syafi’i, mensunnahkan niat sambil dilafadzkan, untuk membantu agar hati tetap fokus dan khusyu ketika akan melakukan sholat, termasuk sholat syuruq.
Sholat syuruq mungkin jarang diketahui oleh sebagian umat Islam. Kita lebih mengenal sholat dhuha sebagai sholat sunnah setelah subuh. Sholat syuruq dan sholat dhuha ini memang mempunyai waktu pelaksanaan yang hampir berbarengan. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa shalat syuruq dan shalat dhuha adalah sama.
Sama seperti amalan ibadah lainnya, shalat syuruq juga memiliki keutamaan yang luar biasa, yang tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Dalil yang menjelaskan tentang shalat syuruq berasal dari Anas bin Malik ra, yang mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda,
“Siapa saja yang melakukan sholat subuh secara berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah SWT sampai matahari terbit, kemudian dia sholat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR. Tirmidzi).
Niat Sholat Syuruq Arab
Sholat syuruq dilakukan sendiri sehingga tidak ada bacaan niat sholat syuruq sebagai imam atau makmum, yang ada hanya pembacaan niat sholat syuruq sebagai munfarid atau diri sendiri karena memang sholat ini tidak dilakukan berjamaah.
Sholat dhuha dan sholat syuruq merupakan 2 macam sholat sunnah yang berlainan. Oleh karena itu, niat yang dibaca saat melakukan shalat syuruq juga berbeda. Berikut bacaan niat sholat syuruq,
أُصَلِّي سُنَّةَ الإشراق رَكْعَتَيْن لِلَّهِ
تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAL ISYRAAQI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALA
“Aku niat shalat
sunah isyraq dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Sholat syuruq bisa dilakukan hanya dengan dua rakaat. Kemudian untuk tata caranya, shalat syuruq sama dengan dua rakaat lainnya. Setelah membaca niat shalat syuruq, berikutnya melakukan gerakan atau rukun sholat lainnya yakni:
- Takbiratul ihram.
- Baca doa iftitah.
- Membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek.
- Ruku dengan tuma'ninah.
- I'tidal dengan tuma'ninah.
- Sujud dengan tuma'ninah.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Kemudian berdiri untuk melakukan rakaat kedua.
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
- Ruku dengan tuma'ninah.
- I'tidal dengan tuma'ninah.
- Bersujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Tasyahud terakhir.
- Salam.
Ada keutamaan yang besar ketika kita melaksanakan shalat syuruq. Keutamaan shalat syuruq yang paling terkenal adalah pahalanya sama dengan haji dan umroh. Keutamaan shalat syuruq ini juga dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini,
Dari Abu Umamah ra, Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa pun yang melakukan sholat subuh secara berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam diri di masjid sampai melakukan sholat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka itu seperti mendapatkan pahala orang yang menunaikan haji atau umrah dengan sempurna." (HR.Thabrani).
Kemudian hadits dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa pun yang melakukan shalat subuh secara berjamaah lalu dia duduk untuk membaca dzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka itu seperti memperoleh pahala haji dan umrah.” Beliau juga bersabda, "Ganjarannya sempurna, sempurna dan sempurna." (Hadits RiwayatTirmidzi).
Perbedaan Sholat Syuruq dan Sholat Dhuha
Perbedaan antara shalat syuruq dan shalat dhuha masih sering dipertanyakan. Waktu pelaksanaan shalat syuruq dan dhuha juga masih dianggap berbeda satu sama lain.
Namun sebagian ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa waktu shalat dhuha tepat setelah matahari terbit. Tetapi disarankan untuk menunda mengerjakannya hingga matahari berukuran setinggi satu tombak dari tempat terbitnya. Pendapat ini dimuat dalam kitab Ar-Raudhah oleh An Nawawi.
Kemudian pendapat yang ditegaskan oleh Ar Rofi'i dan Ibnu Rif'ah, menyatakan bahwa sebagian ulama Syafi'i lainnya berpendapat bahwa shalat Dhuha dimulai ketika matahari setinggi kurang lebih satu tombak.
Sedangkan shalat syuruq, dilakukan saat matahari telah terbit, kurang lebih satu tombak di dalam ukuran penglihatan mata manusia. Hal ini karena ada larangan shalat ketika matahari tepat saat matahari terbit.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu shalat syuruq dan dhuha adalah sama, yaitu dimulai ketika matahari telah terbit setinggi tombak. Lebih jelas lagi bahwa shalat syuruq adalah shalat dhuha yang paling awal.
Lalu apa perbedaan antara shalat syuruq dan shalat dhuha? Disebut sebagai shalat syuruq apabila terpenuhinya beberapa syarat, yaitu shalat subuh berjamaah; kemudian setelah sholat dia tidak langsung pulang, melainkan duduk berdzikir sampai matahari terbit; kemudian melaksanakan shalat dua rakaat.
Tempatnya juga harus di area masjid, karena ada anggapan bahwa jika kemudian kita pulang dan mengerjakan shalat dua rakaat di rumah, maka shalat tersebut dianggap shalat dhuha.
Hal ini sesuai dengan hadits sebelumnya yaitu dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa saja yang melakukan sholat subuh dengan berjamaah, lalu dilanjutkan dengan duduk untuk berdzikir kepada Allah SWT sampai matahari terbit, kemudian dia sholat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna." (HR. Tirmidzi).
Namun ada juga pendapat lain bahwa tidak harus di mesjid, yang penting setelah melakukan sholat subuh langsung melakukan dzikir untuk menunggu isyraq. Dzikir di sini juga bukan berarti hanya membaca doa atau dzikir saja, tapi dzikir dalam secara umum.
Dzikir di sini bisa berarti membaca dzikir atau wirid, membaca doa, membaca Al Quran, membaca kitab ilmu agama atau mendengarkan pengajian. Jadi tidak harus melulu membaca dzikir dalam arti khusus.
Demikian sekilas tentang niat sholat isyroq atau shalat syuruq untuk wanita ata pria baik yang dikerjakan di rumah ataupun di masjid.
