Salat tarawih adalah ibadah untuk menyemarakkan malam-malam di bulan Ramadan. Salat tarawih memiliki keutamaan yang akan diperoleh oleh umat Muslim yang melaksanakannya.
Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:
"Barangsiapa yang mendirikan (tarawih) di bulan Ramadan karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya)
Hukum salat tarawih adalah sunah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan, tetapi tidak menjadi wajib. Keutamaan melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadan adalah pengampunan dosa-dosa yang telah lalu.
Seperti halnya salat-salat sunah lainnya, umat Islam yang ingin melaksanakan salat tarawih di rumah juga disarankan untuk membaca niat salat. Bacaan niat tersebut adalah:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya berniat melaksanakan salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat, karena Allah SWT."
Tata cara salat tarawih sama dengan salat fardu atau salat sunah lainnya. Dimulai dengan niat, takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam.
Berikut adalah urutannya:
- Mengucapkan niat salat Tarawih.
- Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
- Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
- Membaca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah, kemudian salah satu surah pendek dari Al-Quran.
- Ruku.
- I'tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk, lalu melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama.
- Salam pada rakaat kedua.
- Istighfar dan disarankan membaca doa kamilin setelah selesai salat Tarawih.
Salat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat dengan satu salam setiap dua rakaat. Kemudian dilanjutkan dengan salat witir sebanyak tiga rakaat.
Doa ini dibaca setelah salat tarawih dan sebelum salat witir.
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qada-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Niat Sholat Tarawih 4 Rakaat, Witir, dan Tahajud: Tata Cara dan Keutamaannya
Di bulan suci Ramadan, umat Islam memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah salat tarawih, witir, dan tahajud. Salah satu bagian penting dari ibadah ini adalah niat yang diucapkan sebelum memulai salat. Niat merupakan inti dari ibadah, karena dengan niatlah ibadah menjadi sah di sisi Allah SWT.
1. Niat Sholat Tarawih 4 Rakaat
Salat tarawih adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan. Tata cara salat tarawih bervariasi, tetapi umumnya dilakukan 4 rakaat dalam setiap sesi. Berikut adalah contoh niat salat tarawih 4 rakaat:
"Nawaitu shalatah tarawih arba'ah raka'atin lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat salat tarawih empat rakaat karena Allah SWT."
2. Niat Sholat Witir
Salat witir merupakan salat sunnah yang dilakukan setelah salat tarawih. Biasanya dilakukan satu atau tiga rakaat, tetapi ada pula yang melaksanakannya dengan lima rakaat. Berikut adalah contoh niat salat witir:
"Nawaitu shalatah witri thalathi raka'atin lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat salat witir tiga rakaat karena Allah SWT."
3. Niat Sholat Tarawih Berjamaah
Selain dilakukan secara individu, salat tarawih juga sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. Keutamaan salat tarawih berjamaah lebih besar daripada salat tarawih sendiri. Berikut adalah contoh niat salat tarawih berjamaah:
"Nawaitu an usalli sunnatat tarawih arba'ah raka'atin ma'ama al-jama'ah lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat melaksanakan salat sunnah tarawih empat rakaat bersama jamaah karena Allah SWT."
4. Niat Sholat Tarawih dan Witir
Banyak yang memilih untuk menggabungkan salat tarawih dan witir dalam satu sesi. Berikut adalah contoh niat salat tarawih dan witir:
"Nawaitu an usalli sunnatat tarawih arba'ah raka'atin wa'ad dhuha lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat melaksanakan salat sunnah tarawih empat rakaat dan witir karena Allah SWT."
5. Niat Sholat Tarawih 2 Rakaat
Terkadang, seseorang mungkin ingin melakukan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit. Berikut adalah contoh niat salat tarawih 2 rakaat:
"Nawaitu shalatah tarawih ithnatain raka'atin lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah SWT."
6. Niat Sholat Tarawih dalam Bahasa Arab
Bagi yang lebih nyaman menggunakan bahasa Arab, berikut adalah contoh niat salat tarawih dalam bahasa Arab:
"نَوَيْتُ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى."
Artinya: "Saya niat melaksanakan salat sunnah tarawih empat rakaat karena Allah SWT."
7. Niat Sholat Idul Fitri dan Tahajud
Selain salat tarawih, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan salat tahajud, terutama di 10 malam terakhir Ramadan. Berikut adalah contoh niat salat tahajud:
"Nawaitu shalatah tahajjudi rak'atain lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat melaksanakan salat tahajud dua rakaat karena Allah SWT."
Dengan memahami dan mengucapkan niat dengan sungguh-sungguh sebelum melaksanakan ibadah, semoga kita dapat mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga Ramadan kali ini menjadi momen yang penuh berkah dan kebaikan bagi kita semua. Taqabbalallahu minna wa minkum.