Hukum dan Dalil Naqli Melaksanakan Shalat Sunnah Dhuha


Mungkin Anda bertanya, apa dan bagaimana hukum mengerjakan shalat dhuha ? Shalat dhuha hukumnya sunat, sesuai dengan dalil-dalil shahih. Dasar hukum shalat sunnah dhuha adalah ayat di dalam Al Quran. Allah menganjurkan kita untuk selalu bertasbih atau mensucikan Allah pada saat isyraq. Para ulama mentafsirkan arti isyraq di sini adalah waktu dhuha ketika matahari mulai naik.

Dalil tentang waktu shalat dhuha


يسبحن بالعشي والاشراق

"Dan bertasbihlah mereka di waktu isya dan waktu isyraq"
(Q.S Shaad 18)

Memang dalil alquran tentang hukum melaksanakan shalat sunnah dhuha di atas tidak secara terang menyatakan itu shalat dhuha, namun kita berfikir bahwa salah satu cara manusia dalam mentasbihkan Allah adalah dengan cara shalat, dan shalat di waktu isyraq adalah shalat dhuha.

Ada banyak dalil-dalil naqli atau ayat alquran tentang perintah shalat sunnah dhuha. Salah satunya yang menguatkan ayat Al Quran di atas adalah dalil shahih mengenai shalat dhuha, hadits dari Ibnu 'Abbas :

صلاة الاشراق صلاة الضحى

"Shalat isyraq adalah shalat dhuha"

Inilah pendapat yang kuat. Ada pendapat lain bahwa shalat isyraq berbeda dengan shalat dhuha seperti yang termaktub dalam kitab Al 'Ubbaab bahwa shalat isyraq berlainan dengan shalat dhuha dan waktunya adalah ketika matahari mulai naik.

Dalil anjuran sholat dhuha

Hadits lain yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah adalah :

أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام

"Kekasihku Rasulullah telah berwasiat kepadaku dengan 3 perkara yaitu puasa 3 hari tiap bulan,  shalat dhuha 2 rakaat serta shalat witir sebelum tidur."

Menurut Imam Syanwani, wasiat di atas tidak hanya dikhususkan kepada Abu Hurairah, namun juga diwasiatkan kepada Abu Dzar, Abu Nasaai, Abu Darda dan Imam Muslim. Wasiat ini dikhususkan kepada mereka, karena mereka dianggap faqir tidak berharta, maka wasiat yang layak bagi mereka adalah puasa dan shalat, karena inilah ibadah badaniyyah yang paling mulia.

Dalil pahala dan keistimewaan sholat dhuha

Agar Anda bersemangat melaksanakan shalat dhuha, maka Allah memberi kabar gembira akan memberi pahala surga dengan pintu masuk khusus bagi para pelaku shalat dhuha sesuai hadits Thabrani dari Abu Hurairah :

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ : الضُّحَى , فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ : أَيْنَ الَّذِينَ كَانُوا يُدِيمُونَ عَلَى صَلاةِ الضُّحَى ؟ هَذَا بَابُكُمْ , فَادْخُلُوهُ بِرَحْمَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

"Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang dinamakan Pintu Dhuha. Maka ketika hari qiyamah tiba, pintu itu berteriak : Mana orang-orang yang selalu mendawaman shalat dhuha ? Inilah pintu kalian, maka masuklah dengan rahmat Allah".

Hadits lain riwayat Imam Dailami dari Abdullah bin Jarrad :

المنافق لا يصلي الضحى ، ولا يقرأ قل ياأيها الكافرون

"Orang munafiq itu tidak pernah melakukan shalat dhuha dan tidak pernah membaca Surat Al Kaafiruun".

Dalil jumlah rakaat sholat dhuha

Hadits riwayat dari Abu Daud :

انه رسول الله صلى الله عليه وسلم  صلى سبحة الضحى ثماني ركعات

"Sesungguhnya Rasulullah melakukan shalat dhuha 8 rakaat".

Itulah beberapa dalil dari Al Quran dan Al Hadits tentang hukum dan anjuran melaksanakan shalat sunnah dhuha.

Sumber :
Kitab I'aantuth Thaalibiin Juz I hal. 253-254


Tag : Shalat Dhuha
Back To Top