Sholat Jamak Takhir
Dalam Kitab Nihayatuz Zaini halaman 124 dijelaskan bahwa dibolehkan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan atau musafir, menjamak atau mengumpulkan dua sholat seperti menjamak antara zhuhur dengan ashar dan menjamak antara maghrib dengan isya di waktu mana saja sesuai dengan keinginan si musafir.Jika sholat jamak tersebut dilakukan pada waktu sholat yang pertama, maka dinamakan jamak taqdim, sedangkan jika jamak tersebut dilakukan pada waktu sholat yang ke dua, maka dinamakan jamak takhir.
Dan pada artikel kali ini Saya akan membahas sholat jamak takhir, tepatnya Saya akan mengulas syarat dibolehkannya melakukan jamak takhir. Adapun syarat sholat jamak takhir ada 2 yakni :
1. Niat mengakhirkan sholat
Maksudnya, Anda harus berniat akan mengakhirkan sholat dan niat itu dilakukan pada waktu sholat yang pertama. Adapun waktu niat tersebut haruslah seukuran waktu lamanya melakukan kedua sholat yang akan dijamak secara sempurna atau yang lama waktu sholat yang akan diqoshor.
Maka jika kita tidak melakukan niat mengakhirkan sholat atau niat mengakhirkan sholat namun waktu yang digunakan untuk berniat tidak mencukupi dengan seukuran melakukan kedua sholat yang akan dijamak, maka hukumnya berdosa dan sholatnya menjadi qodho. Sholatnya menjadi qodho apabila waktu yang ada tidak mencukupi seukuran lama melakukan satu rakaat sholat. Jika melebihi seukuran lama waktu sholat satu rakaat, maka hukumnya tidak termasuk qodho, tapi masuknya adaa, hanya saja berdosa.
2. Masih dalam perjalanan
Maksudnya, orang yang menjamak sholat harus masih berada dalam perjalanan sampai sempurnanya melakukan sholat yang kedua. Maka apabila musafir itu sudah muqim sebelum sempurna sholat yang ke dua, maka hukumnya menjadi sholat qodho, namun dia tidak berdosa.
Jika perjalanan sudah sampai di saat pertengahan sholat zhuhur, maka sholat ashar sudah masuk waktu hadir dan tidak boleh diqashar, dan tidak mengqashar zhuhur yang sedang dilakukan, maka itu lebih utama.
Selanjutnya, ada sedikit tambahan, jika kita akan melakukan jamak, maka jika sekiranya kita dalam perjalanan dan di waktu sholat pertama kita sedang istirahat dan pada waktu yang kedua kita dalam kendaraan, maka yang utama adalah melakukan jamak taqdim.
Jika sekiranya pada waktu yang pertama dan yang ke dua, kita sedang istirahat, atau pada waktu yang pertama dan yang ke dua kita sedang dalam kendaraan, atau pada waktu pertama kita sedang berkendaraan dan pada waktu yang ke dua kita sedang istirahat, maka afdholnya adalah melakukan jamak takhir.
Niat Sholat Jamak Takhir
Untuk lafadz niat sholat jamak takhir, sebetulnya sudah Saya ulas di artikel lain, tapi nggak ada salahnya kalau Saya tulis kembali untuk mengingat. Jika Anda berniat melakukan sholat jamak takhir dan diawali dengan sholat zhuhur, maka niatnya sebagai berikut :
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa
Untuk niat sholat asharnya, bisa dengan lafadz niat sholat ashar seperti biasanya atau lafadz di bawah. Jika diawali dengan sholat ashar, maka niatnya bisa dengan lafadz berikut :
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa
Selanjutnya untuk niat sholat zhuhurnya bisa dengan niat sholat zhuhur biasa atau dengan lafadz niat yang pertama di atas. Wallaahu a'lam.