Setelah sholat tahajud adalah sholat malam yang dikerjakan setelah bangun tidur namun dengan syarat telah melakukan sholat isya terlebih dahulu. Jika Anda ketiduran ba'da adzan Isya namun belum sempat melakukan sholat isya, maka Anda belum bisa melakukan sholat tahajjud. Jika Anda berniat tahajjud, maka sholatnya termasuk sholat malam biasa, bukan sholat tahajjud.
Adapun sholat hajat adalah sholat yang dikerjakan karena kita punya hajat tertentu, misalnya ingin nikah, ingin punya anak, ingin punya rumah, dan lain sebagainya. Sholat hajat termasuk sholat sunat mutlak, artinnya sholat yang bisa dikerjakan kapan saja, baik siang setelah dhuha misalnya, maupun malam, misalnya sholat hajat setelah sholat magrib, asalkan tidak dilakukan pada waktu yang haram yakni setelah sholat subuh, setelah sholat ashar dan waktu tergelincir matahari.
Namun sebagian ulama menyarankan melakukan sholat pada malam hari yakni di waktu ijabah doa, misalnya waktu sholat hajat untuk minta jodoh/rezeki yaitu sepertiga malam terakhir. Dengan demikian jika Anda melakukan sholat hajat pada saat itu setelah bangun tidur, maka bisa diklasifikasikan sholat tahajjud walaupun Anda tidak meniatkan sholat tahajjud, sebab sholat tahajjud itu hanya nama saja.
Jadi jika Anda sholat Isya lalu tidur, lalu bangun dan melakukan sholat tarawih misalnya, atau sholat istikhoroh, atau sholat sunat lainnya, maka sholat tersebut diklasifikasikan sebagai sholat tahajjud juga.
Namun demikian, sebagian ulama ada yang mengklasifikasikan lain bahwa sholat tahajjud termasuk salah satu jenis sholat sunat secara terpisah seperti yang lainnya, sehingga ada doa khusus yang dibaca setelah sholat tahajjud.
Karena ada pendapat tersebut, maka akhirnya Saya menulis artikel berjudul doa sholat tahajud dan sholat hajat ini secara bersamaan, agar ketika setelah melakukan sholat tahajjud dan membaca doanya, kita bisa langsung melakukan sholat hajat beserta doannya pula.
Habis sholat tahajjud, dilanjutkan dengan niat sholat hajat. Beres sholat hajat, baca doa setelah sholat hajat yang mustajab, bisa dijadikan dzikir setelah sholat hajat, artinya bisa dibaca berulang-ulang sebagai wirid.
Adapun sholat hajat adalah sholat yang dikerjakan karena kita punya hajat tertentu, misalnya ingin nikah, ingin punya anak, ingin punya rumah, dan lain sebagainya. Sholat hajat termasuk sholat sunat mutlak, artinnya sholat yang bisa dikerjakan kapan saja, baik siang setelah dhuha misalnya, maupun malam, misalnya sholat hajat setelah sholat magrib, asalkan tidak dilakukan pada waktu yang haram yakni setelah sholat subuh, setelah sholat ashar dan waktu tergelincir matahari.
Namun sebagian ulama menyarankan melakukan sholat pada malam hari yakni di waktu ijabah doa, misalnya waktu sholat hajat untuk minta jodoh/rezeki yaitu sepertiga malam terakhir. Dengan demikian jika Anda melakukan sholat hajat pada saat itu setelah bangun tidur, maka bisa diklasifikasikan sholat tahajjud walaupun Anda tidak meniatkan sholat tahajjud, sebab sholat tahajjud itu hanya nama saja.
Jadi jika Anda sholat Isya lalu tidur, lalu bangun dan melakukan sholat tarawih misalnya, atau sholat istikhoroh, atau sholat sunat lainnya, maka sholat tersebut diklasifikasikan sebagai sholat tahajjud juga.
Namun demikian, sebagian ulama ada yang mengklasifikasikan lain bahwa sholat tahajjud termasuk salah satu jenis sholat sunat secara terpisah seperti yang lainnya, sehingga ada doa khusus yang dibaca setelah sholat tahajjud.
Karena ada pendapat tersebut, maka akhirnya Saya menulis artikel berjudul doa sholat tahajud dan sholat hajat ini secara bersamaan, agar ketika setelah melakukan sholat tahajjud dan membaca doanya, kita bisa langsung melakukan sholat hajat beserta doannya pula.
Doa Sholat Tahajud dan Sholat Hajat
Ini adalah bacaan doa setelah sholat tahajud. Jangan lupa, lakukan tata cara sholat tahajud dan bacaannya dengan baik dan benar sesuai ilmunya. Silahkan membaca doa di bawah ini. Jika Anda punya bacaan dzikir dan doa sesudah sholat tahajud versi lainnya, silahkan baca yang biasa Anda amalkan. Namun jika belum punya, silahkan baca doa di bawah ini :
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
“Allaahumma lakal hamdu anta qayyumus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna. wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqu, wa qaulukal haqqun, wal jannatu haqquw wannaaru haqquw wan-nabiyyuuna haqquw wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama haqquw wassaa’atu haqq.”
“Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qoddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu wa maa anta a’lamu bihiminnii. antal muqoddimu wa antal mu’akhkhiru laa ilaaha anta. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.”
“Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar serta hari kiamat adalah benar.”
“Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali (bertaubat), kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (unutk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah.”
لَاِلَهَ اِلَّااللهُ الْحَكِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّوَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ لَا تَدَعْ لِى ذَنْبًا اِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا اِلَّافَرَّجْتَهُ وَلَاحَاجَةً اِلَّا هِيَ لَكَ رِضًااِلَّاقَضَيْتَهَا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِينَ
“Laa ilaaha illallahul hakiimul kariimu subhaanallahi rabbil ‘arsyil ‘adzhiim. Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin asaluka muujibaati rahmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzanban illa ghafartahu wa laa hamman illaa farrajtahu wa laa haajatan illaa hiya laka ridhon illaa qadhaytahaa yaa arhamar raahimiin”.
“Tiada ada Tuhan selain Allah yang Maha Penyantun dan Pemurah. Maha Suci Allah Tuhan pemelihara arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. KepadaMu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmatMu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunanMu, dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa dari pada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaanMu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan yang paling Pengasih dan Penyayang”