Doa Sholat Dhuha Sesuai Sunnah Rasul


Doa sholat dhuha sesuai sunnah Rasul - Mungkin kita sudah biasa mengamalkan doa sholat dhuha tertentu, entah itu baca dari buku, dari kitab, dikasih dari guru, menghafal dari Youtube dan lain sebagainya. Itu tidaklah menjadi masalah, sebab isinya adalah permintaan kepada Allah.

Doa hukumnya sunat, tidak wajib, mau dengan redaksi apa pun, termasuk dengan bahasa kita sendiri, bahkan hanya diseutkan dalam hati pun tentu Allah Maha Mendengar. Semuanya sah-sah saja, tidaklah dikatakan sesat karena bid’ah.

Hanya tentu saja dari deretan doa sholat dhuha yang ada dalam kitab-kitab para ulama, tentu ada yang utama dan ada yang lebih utama. Yang paling utama tentu saja doa sholat dhuha sesuai sunnah Rasul yang diriwayatkan oleh para ahli hadits.

Jika tidak menemukannya, barulah kita menggunakan doa yang datang dari para ulama salaf dalam kitab-kitabnya. Kalau pun kita tidak tahu karena belum bisa baca kitab gundul dan belum menemukannya, barulah kita tanya pada ustadz, guru di lingkungan kita.

Kalaupun di lingkunagn kita tidak ada ustadz, maka barulah kita tanya pada orang tua, teman, nyari di Youtube, buku-buku bacaan dan lain sebagainya.

Doa Sholat Dhuha Sesuai Sunnah Rasul

Adapun doa setelah sholat dhuha berdasarkan hadits Nabi adalah seperti yang dilansir dari laman Rumahsyo, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM

Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619)

doa sholat dhuha sesuai sunnah rasul

Lalu bagaimana dengan doa sholat dhuha yang biasa kita baca ?

اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك

"ALLAHUMMA INNADHUHA DHUHA-UKA, WAL BAHAA BAHA-UKA, WAL JAMALA JAMALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ISMATA ISMATUKA"  (dst)

Maka doa ini disebutkan oleh Asy Syarwani dalam Syarah Al Minhaj dan Ad Dimyathi dalam Ianatuth Tholibiin. Doa ini tidak berasal dari hadits Nabi sebab para penulis kitabnya pun tidak menyandarkan bahwa doa ini dari hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Lalu apakah salah kita menggunakan doa dhuha yang satu ini ? Seperti Kami kemukakan bahwa doa sifatnya sunat, artinya dengan menggunakan redaksi apa pun, doanya tetap jadi, termasuk dengan doa yang biasa Sobat baca selama ini.

Saya sendiri biasa membaca doa dari kitab tersebut lalu ditambah dengan membaca doa dari hadits Nabi tersebut. Bahkan dalam salah satu kitab yang pernah Saya baca, doa dari Rasulullah tersebut sebaiknya menjadi wirid dan doa dzikir setelah sholat dhuha yang dibaca sebanyak 40 kali atau 60 kali.

Jadi setelah Sobat membaca artikel ini, jangan memutuskan apa yang sudah dawam, artinya doa dari Nabinya diamalkan dan doa dari para ulama juga dibaca, jadi keduanya terpenuhi, mudah-mudahan salah satu atau dari keduanya bisa menjadi doa mustajab sholat dhuha.

Jangan mentang-mentang karena doa yang di atas ada haditsnya, lalu mengambil yang itu saja dan menghentikan doa dari para ulama. Itu malah penurunan. Ambillah keduanya, karena isi atau substansi doa tersebut tidak menyalahi aqidah, syari’at dan tidaklah meminta kebid’ahan. Wallahu a’lam.



Tag : doa sholat, sholat dhuha
Back To Top