Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan di dunia ini, dan bahkan keinginan tersebut selalu ada dan tidak terbatas, dari hal paling kecil yang bersifat pribadi hingga hal yang menyangkut kebutuhan semua orang.
Bagi sesorang yang beriman, tentunya segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan tersebut, tidak serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka. Namun, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, salah satunya dengan cara melakukan Sholat Hajat.
Tuntunan Sholat Hajat dan Bacaannya
Sholat Hajat adalah shalat sunat yang dikerjakan karena seseorang mempunyai maksud atau keperluan dan berharap Allah SWT mengabulkannya. Hajat atau kebutuhan ini, ada yang harus dipanjatkan kepada Allah namun ada yang harus dilakukan permintaanya kepada sesama manusia atau disebut dengan urusan duniawi dan ukhrawi.
Sholat Hajat ditetapkan atau disyari'atkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Tentu saja sholat hajat yang ini lebih khusus jika dibandingkan dengan jenis sholat lainnya serta mempunyai keistimewaan tertentu dari Allah dan Rasulullah saw.
Sholat Hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.
Hukum Sholat Hajat
Hukum melakukan sholat hajat adalah sunnat mu’akkad, artinya adalah sholat sunnat yang sangat dianjurkan pengerjaannya bagi orang yang membutuhkannya. Di dalam hadist yang telah di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga menerangkan, bahwa Rasulullah SAW juga telah bersabda yang artinya sebagai berikut :
“Barang siapa yang mempunyai kebutuhan kepada Allah atau kepada salah seorang dari manusia/anak Adam, maka hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa."
Sholat Hajat dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat.
Yang harus dilakukan pertama kali dalam sholat ialah niat terlebih dahulu, seperti ini bacaannya:
Selanjutnya lakukan gerakan dan bacaan seperti biasa yakni membaca do’a iftitah, Al-Fatihah, membaca salah satu surat didalam Al-Qur’an. Untuk surat pendek, hendaknya membaca Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlash pada tiap rakaat. Selanjutnya ruku’, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud ke dua berdiri lagi untuk melakukan rokaat kedua kemudian tasyahud akhir dan diakhiri dengan membaca salam.
Doa Sholat Hajat
Setelah selesai Sholat Hajat, dianjurkan membaca istighfar 100 kali, seperti kalimat istigfar yang biasa
atau bisa juga yang ini :
atau membaca Sayyidul istighfar :
Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat nabi 100 kali, yakni:
atau sholawat yah hafal saja seperti :
Selanjutnya membaca :
Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah terkabul. Kalaupun tidak bisa berdoa dengan bahasa arab, berdoalah dan memintalah kepada Alloh secara lisan dengan bahasa Indonesia atau bahasa sobat dengan khusyu dan penuh keikhlasan agar Allah mengabulkan permintaan atau hajat sobat tersebut.
Alangkah baiknya , jika shalat sunnat hajat tidak cukup hanya dikerjakan satu kali saja, akan tetapi hendaknya dikerjakan sampai tiga kali atau bahkan sampai tujuh kali, tergantung penting dan tidaknya perkara hajat yang sedang dihadapi.
Baberapa artikel yang sering dicari :
- Sholat Hajat jodoh
- Keajaiban Shalat Hajat
- Waktu Sholat Hajat yang baik
- Tata cara Sholat Hajat yang mustajab
- Sholat Hajat khusus rejeki
- Waktu pelaksanaan shalat hajat
- Waktu sholat hajat yang mustajab
- Waktu sholat hajat yang dilarang
Bagi sesorang yang beriman, tentunya segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan tersebut, tidak serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka. Namun, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, salah satunya dengan cara melakukan Sholat Hajat.
Tuntunan Sholat Hajat dan Bacaannya
Sholat Hajat adalah shalat sunat yang dikerjakan karena seseorang mempunyai maksud atau keperluan dan berharap Allah SWT mengabulkannya. Hajat atau kebutuhan ini, ada yang harus dipanjatkan kepada Allah namun ada yang harus dilakukan permintaanya kepada sesama manusia atau disebut dengan urusan duniawi dan ukhrawi.
Sholat Hajat ditetapkan atau disyari'atkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Tentu saja sholat hajat yang ini lebih khusus jika dibandingkan dengan jenis sholat lainnya serta mempunyai keistimewaan tertentu dari Allah dan Rasulullah saw.
Sholat Hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.
Hukum Sholat Hajat
Hukum melakukan sholat hajat adalah sunnat mu’akkad, artinya adalah sholat sunnat yang sangat dianjurkan pengerjaannya bagi orang yang membutuhkannya. Di dalam hadist yang telah di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga menerangkan, bahwa Rasulullah SAW juga telah bersabda yang artinya sebagai berikut :
“Barang siapa yang mempunyai kebutuhan kepada Allah atau kepada salah seorang dari manusia/anak Adam, maka hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa."
Sholat Hajat dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat.
Yang harus dilakukan pertama kali dalam sholat ialah niat terlebih dahulu, seperti ini bacaannya:
أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى
Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.
“Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Selanjutnya lakukan gerakan dan bacaan seperti biasa yakni membaca do’a iftitah, Al-Fatihah, membaca salah satu surat didalam Al-Qur’an. Untuk surat pendek, hendaknya membaca Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlash pada tiap rakaat. Selanjutnya ruku’, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud ke dua berdiri lagi untuk melakukan rokaat kedua kemudian tasyahud akhir dan diakhiri dengan membaca salam.
Doa Sholat Hajat
Setelah selesai Sholat Hajat, dianjurkan membaca istighfar 100 kali, seperti kalimat istigfar yang biasa
اَسْتَغْفِرُاللهَ الّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi
Aku memohon pengampunan kepada Allah, yang tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.
atau bisa juga yang ini :
Astagfirullooha robbii min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.
“Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت
"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’uudzu bika ming syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzambii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari semua kejahatan yang telah aku lakukan, aku telah mengakui-Mu atas segala nikmat-Mu padaku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”
Alloohuma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatar ridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.
“Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridhailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”
atau sholawat yah hafal saja seperti :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim, innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahim, innaka hamiidum majid.”
Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau memberi rahmat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضَا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim, subhaanalloohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Alloh yang maha penyantun dan pemurah, Maha Suci Alloh, Tuhan pemelihara ‘Arasy yangg Maha Agung. Segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian alam. Kepada mulah aku memohon sesuatu yg memajibkan rahmatmu, dan sesuatu yangg mendatangkan ampunanmu dan memperoleh keuntungan pada tiap tiap dosa. Janganlah engkau biarkan dosa daripad adiriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yangg mendapat kerelaanmu, melainkan Engkau kabulkan, Wahai Tuhan yang paling Pengasih dan Penyayang.
Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah terkabul. Kalaupun tidak bisa berdoa dengan bahasa arab, berdoalah dan memintalah kepada Alloh secara lisan dengan bahasa Indonesia atau bahasa sobat dengan khusyu dan penuh keikhlasan agar Allah mengabulkan permintaan atau hajat sobat tersebut.
Alangkah baiknya , jika shalat sunnat hajat tidak cukup hanya dikerjakan satu kali saja, akan tetapi hendaknya dikerjakan sampai tiga kali atau bahkan sampai tujuh kali, tergantung penting dan tidaknya perkara hajat yang sedang dihadapi.
Baberapa artikel yang sering dicari :
- Sholat Hajat jodoh
- Keajaiban Shalat Hajat
- Waktu Sholat Hajat yang baik
- Tata cara Sholat Hajat yang mustajab
- Sholat Hajat khusus rejeki
- Waktu pelaksanaan shalat hajat
- Waktu sholat hajat yang mustajab
- Waktu sholat hajat yang dilarang