Kita tahu bahwa shalat termasuk rukun Islam yang ke 2 setelah syahadat. Namun sholat tidak semudah kita praktekkan, ada beberapa ketentuan yang mesti diikuti agar shalat kita diterima yakni harus sesuai dengan syarat dan rukun shalat.
Untuk syarat shalat, nanti akan Saya tulis pada judul tersendiri, sekarang kita fokus pada rukun shalat. Apa pengertian rukun shalat itu ? Ada berapa dan apa saja rukun shalat itu ? Rukun shalat adalah semua perbuatan yang dilakukan di dalam sholat yang sifatnya wajib dan tidak boleh ditinggalkan. Jika ada salah satu dari rukun sholat tersebut kita tinggalkan, maka sholatnya tidak jadi atau sama saja dengan belum sholat.
Rukun shalat itu ada 17. Jumlah ini dengan menjadikan thumaninah yang empat, sebagai rukun terpisah sebagaimana ditulis dalam Kitab Rhaudhah. Sebagian menyebutkan bahwa rukun shalat itu 18 dengan menambah satu rukun yakni niat keluar sholat, seperti pendapat Abii Syuja'i. Namin pendapat yang shahih, hal itu termasuk sunat, bukan rukun.
Ada juga yang menyebutkan jumlahnya 18, namun ditambah dengan satu rukun yakni berturut-turut seperti dalam Kiab Sittin, namun pendapat yang kuat adalah berturut-turut itu merupakan syarat rukun, bukan rukun shalat.
Ada juga yang menyatakan bahwa jumlahnya 14, dengan menjadikan thumaninah sebagai satu kesartuan dengan rukun yang empat, karena masih termasuk satu jenis. Ada juga yang menyatakan jumlah rukun shalat itu 15 yakni dengan menambahkan satu rukun yakni melakukan niat dan takbir secara bersamaan, seperti dalam Kitab Tahriir. Namun yang kuat adalah hal tersebut termasuk cara niat bukan rukun shalat.
Ada juga yang menyebutkan bahwa rukun shalat itu 19 dengan menjadikan khusyu sebagai rukun seperti pendapat Imam Ghazali. Ada juga yang menyatakan rukun shalat itu ada 20 dengan menganggap dzat orang yang sholat termasuk sebagai rukun shalat. Namun yang benar adalah hal itu tidak termasuk rukun shalat, sebab gambaran orang, baik yang sedang sholat maupun yang tidak sedang sholat, bisa dibedakan bentuknya. Berbeda dengan puasa yang menjadikan orang berpuasa sebagai rukun puasa, sebab antara orang yang sedang puasa dengan yang tidak sedang puasa, bentuknya tidak terlihat perbedaannya, oleh karena itu maka orang yang berpuasa termasuk ke dalam rukun puasa.
Sebagian lagi menyatakan semua rukun shalat tadi terhinpun semuanya sehingga jumlahnya ada 23 rukun. Namun pendapat yang kuat adalah seperti yang terdapat dalam Kitab Minhaj bahwa rukun shalat ada 13 dengan menjadikan thumaninah masuk atau menyertai pada rukun pokoknya Yang 13 rukun shalat ini, terbagi menjadi 2 macam pembagian rukun shalat yakni 8 rukun af'al yakni niat, berdiri, ruku, i'tidal, sujud, duduk antara 2 sujud, duduk akhir dan tertib, serta 5 rukun aqwal yakni takbiratul ihram, fatuhah, tasyahud, sholawat kepada Nabi Muhammad dan salam.
Muhammad Baqri berkata bahwa sholat itu ibarat manusia. Syarat ibarat hidu atau ruh, rukun ibarat kepalanya, sunat ab'adl ibarat anggota tubuh dan sunat haeat ibarat rambut atau bulu yang menghiasi tubuh.
Adapun rukun sholat yang terdapat dalam kitab yang saya kaji ini ada 17. Saya akan tuliskan atau sebutkan rukun shalat itu satu persatu di sini beserta link penjelasannya, karena kalau Saya tulis penjelasannya di artikel ini, sangatlah panjang.
- takbiratul ihram
- berdiri bagi yang mampu pada sholat fardhu
- membaca Fatihah
- ruku
- thumaninah ruku
- i'tidal
- thumaninah i'tidal
- sujud dua kali
- thumaninah sujud dua
- duduk antara 2 sujud
- thumaninah duduk antara 2 sujud
- tasyahud akhir
- duduk pada tasyahud akhir
- membaca sholawat kepada Nabi
- membaca salam
- tertib
Semua jumlah rukun shalat tersebut berlaku untuk shalat wajib 5 waktu atau fardhu seperti rukun shalat Jumat, Subuh baik munfarid maupun berjamaah, serta shalat sunnah seperti rukun shalat tarawih, dhuha, tahajud, taubat, witir, ied, istikharah, hajat dan lainnya. Namun ada rukun yang berbeda pada rukun shalat gerhana karena di shalat gerhana kita melakukan ruku 2 kali per tiap rakaatnya.
Mengenai bacaan atau doa pada tiap rukun shalat, akan Saya jelaskan masing-masing nanti pada sub bahasan tersendiri karena memang bahasannya sangat panjang.
Sumber :
Kitab Syarah Kaasyifatus Sajaa, hal 52, Imam Nawawi al Bantani
Untuk syarat shalat, nanti akan Saya tulis pada judul tersendiri, sekarang kita fokus pada rukun shalat. Apa pengertian rukun shalat itu ? Ada berapa dan apa saja rukun shalat itu ? Rukun shalat adalah semua perbuatan yang dilakukan di dalam sholat yang sifatnya wajib dan tidak boleh ditinggalkan. Jika ada salah satu dari rukun sholat tersebut kita tinggalkan, maka sholatnya tidak jadi atau sama saja dengan belum sholat.
Rukun shalat itu ada 17. Jumlah ini dengan menjadikan thumaninah yang empat, sebagai rukun terpisah sebagaimana ditulis dalam Kitab Rhaudhah. Sebagian menyebutkan bahwa rukun shalat itu 18 dengan menambah satu rukun yakni niat keluar sholat, seperti pendapat Abii Syuja'i. Namin pendapat yang shahih, hal itu termasuk sunat, bukan rukun.
Ada juga yang menyebutkan jumlahnya 18, namun ditambah dengan satu rukun yakni berturut-turut seperti dalam Kiab Sittin, namun pendapat yang kuat adalah berturut-turut itu merupakan syarat rukun, bukan rukun shalat.
Ada juga yang menyatakan bahwa jumlahnya 14, dengan menjadikan thumaninah sebagai satu kesartuan dengan rukun yang empat, karena masih termasuk satu jenis. Ada juga yang menyatakan jumlah rukun shalat itu 15 yakni dengan menambahkan satu rukun yakni melakukan niat dan takbir secara bersamaan, seperti dalam Kitab Tahriir. Namun yang kuat adalah hal tersebut termasuk cara niat bukan rukun shalat.
Ada juga yang menyebutkan bahwa rukun shalat itu 19 dengan menjadikan khusyu sebagai rukun seperti pendapat Imam Ghazali. Ada juga yang menyatakan rukun shalat itu ada 20 dengan menganggap dzat orang yang sholat termasuk sebagai rukun shalat. Namun yang benar adalah hal itu tidak termasuk rukun shalat, sebab gambaran orang, baik yang sedang sholat maupun yang tidak sedang sholat, bisa dibedakan bentuknya. Berbeda dengan puasa yang menjadikan orang berpuasa sebagai rukun puasa, sebab antara orang yang sedang puasa dengan yang tidak sedang puasa, bentuknya tidak terlihat perbedaannya, oleh karena itu maka orang yang berpuasa termasuk ke dalam rukun puasa.
Sebagian lagi menyatakan semua rukun shalat tadi terhinpun semuanya sehingga jumlahnya ada 23 rukun. Namun pendapat yang kuat adalah seperti yang terdapat dalam Kitab Minhaj bahwa rukun shalat ada 13 dengan menjadikan thumaninah masuk atau menyertai pada rukun pokoknya Yang 13 rukun shalat ini, terbagi menjadi 2 macam pembagian rukun shalat yakni 8 rukun af'al yakni niat, berdiri, ruku, i'tidal, sujud, duduk antara 2 sujud, duduk akhir dan tertib, serta 5 rukun aqwal yakni takbiratul ihram, fatuhah, tasyahud, sholawat kepada Nabi Muhammad dan salam.
Muhammad Baqri berkata bahwa sholat itu ibarat manusia. Syarat ibarat hidu atau ruh, rukun ibarat kepalanya, sunat ab'adl ibarat anggota tubuh dan sunat haeat ibarat rambut atau bulu yang menghiasi tubuh.
Adapun rukun sholat yang terdapat dalam kitab yang saya kaji ini ada 17. Saya akan tuliskan atau sebutkan rukun shalat itu satu persatu di sini beserta link penjelasannya, karena kalau Saya tulis penjelasannya di artikel ini, sangatlah panjang.
Rukun rukun dalam shalat secara berurutan
- niat- takbiratul ihram
- berdiri bagi yang mampu pada sholat fardhu
- membaca Fatihah
- ruku
- thumaninah ruku
- i'tidal
- thumaninah i'tidal
- sujud dua kali
- thumaninah sujud dua
- duduk antara 2 sujud
- thumaninah duduk antara 2 sujud
- tasyahud akhir
- duduk pada tasyahud akhir
- membaca sholawat kepada Nabi
- membaca salam
- tertib
Semua jumlah rukun shalat tersebut berlaku untuk shalat wajib 5 waktu atau fardhu seperti rukun shalat Jumat, Subuh baik munfarid maupun berjamaah, serta shalat sunnah seperti rukun shalat tarawih, dhuha, tahajud, taubat, witir, ied, istikharah, hajat dan lainnya. Namun ada rukun yang berbeda pada rukun shalat gerhana karena di shalat gerhana kita melakukan ruku 2 kali per tiap rakaatnya.
Mengenai bacaan atau doa pada tiap rukun shalat, akan Saya jelaskan masing-masing nanti pada sub bahasan tersendiri karena memang bahasannya sangat panjang.
Sumber :
Kitab Syarah Kaasyifatus Sajaa, hal 52, Imam Nawawi al Bantani