Tata Cara Sholat Dhuha Yang Benar


Tata cara dhuha yang benar, berbeda dengan sholat lima waktu, ada waktu tertentu untuk melakukan shalat dhuha. Sholat dhuha bisa dilakukan pada sesaat setelah matahari terbit sampai saatnya menjelang zhuhur.

Jadi masuknya waktu sholat dhuha itu dimulai dari matahari terbit sempurna hingga kira-kira 45 menit sebelum waktu sholat zhuhur. Namun, lebih baik dilakukan atau disunnahkan untuk melakukannya ketika matahari agak tinggi dan sudah mulai terik atau panas.

Sedangkan bacaan surat pendek yang dibaca saat sholat dhuha adalah membaca surat Asy-Syam pada rakaat pertama dan surat Al-Lail di rakaat kedua. Untuk melakukan sholat dhuha, minimal bisa melakukannya sebanyak dua rakaat, satu kali salam. Lalu berapa rakaat maksimum sholat dhuha ? Adapun maksimal rakaat, masing-masing ulama memiliki pendapat yang berbeda.

Satu pendapat menyatakan bahwa maksimum melakukan sholat dhuha adalah delapan rakaat, beberapa ulama mengatakan 12 rakaat, dan beberapa ulama lain mengatakan bahwa tidak ada maksimal dalam sholat dhuha.

Dengan perbedaan seperti itu, kita tidak perlu bingung mau memilih yang mana karena Allah SWT pasti mencintai hamba-Nya yang melipatgandakan ibadah. Jadi lebih baik Anda melakukan shalat dhuha semaksimal mungkin.

Bagi Anda yang ingin melakukan sholat dhuha tetapi tidak tahu cara sholat dhuha. Berikut ini adalah prosedur sholat dhuha.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat. Bacaan niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:

ﺃﺻَﻠِّﻲ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﻀُﺤَﻰ ﺭَﻛَﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌﺎﻟﻰَ

“Usholli sunnatatd-dhuha rak’ataini lillahi ta’alaa”.
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala”. 

Perlu dicatat bahwa sholat dhuha ini dilakukan secara munfarid atau tidak tidak dalam berjemaah. Membaca niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram. Selanjutnya, membaca doa iftitah, surat al-fatihah, dan membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al Qur'an seperti yang telah Saya tulis di atas.

Kemudian lakukan ruku dan bacalah tasbih sebanyak tiga kali. Berikutnya melakukan gerakan i'tidal dan membaca bacaan i'tidal. Selanjutnya bersujud dan membaca doa tiga kali. Kemudian duduk di antara dua sujud dan membaca bacaan pada duduk antara dua sujud.

Setelah itu dia membungkuk sujud kembali dan membaca tasbih tiga kali. Setelah itu lakukan rakaat kedua seperti halnya pada rakaat pertama tanpa membaca niat dan doa iftitah lagi. Lakukan sampai sujud ke dua.

Kemudian melakukan tasyahud terakhir. Ucapan salam  dua kali adalah rukun yang terakhir. Setelah salam, dianjurkan dan disunatkan membaca doa setelah sholat dhuha. Doa setelah sholat dhuha tidak terbatas hanya satu macam doa. Kita bisa berdoa dengan doa apa pun yang kita inginkan, tentu saja bukan doa yang mengandung hal-hal buruk.

Kita juga bisa membaca doa yang kita sukai. Namun, kita harus memulai doa dengan menyebutkan nama Allah SWT, memuji syukur kepada Allah SWT, dan memuji Nabi Muhammad.

َاَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ

Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka,
Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,

 وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ

wal bahaa-a bahaa-uka,
keagungan adalah keagunangan-Mu,

 وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ

wal jamaala jamaaluka,
keindahan adalah keindahan-Mu,

 وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ

wal quwwata quwwatuka,
kekuatan adalah kekuatan-Mu,

 وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ

wal qudrata qudratuka,
dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu

 وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

wal ishmata ishmatuka.
penjagaan adalah penjagaan-Mu,

 اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ

 Allaahuma in kaana rizqii fis sammaa-i fa anzilhu,
Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah,

 وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ 

wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu,
 apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah,

وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ 

 wa inkaana mu’asaran fayassirhu,
apabila sukar mudahkanlah,

وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ 

wa inkaana haraaman fathahhirhu,
apabila haram sucikanlah,

وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ

 wa inkaana ba’iidan fa qarribhu,
apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu,

 بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ

bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika,
 dengan hak waktu dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu 

 آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

        aatinii maa ataita ‘ibadikash shalihin.
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh.
  
Sholat dhuha ini mempunyai banyak keutamaan, diantaranya sebagai media untuk meminta agar Tuhan membuka pintu rezeki, sesuai dengan hadits Nabi berikut ini:

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (Shalat Dhuha) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya“
 (HR. Hakim dan Thabrani)

Keutamaan lain dari sholat dhuha diantaranya adalah sebagai berikut:

Merupakan wasiat Nabi
Sholat dhuha diperintahkan oleh Rasulullah kepada Abu Hurairah menjadi amal harian.

“Kekasihku –Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, melaksanakan sholat dhuha dua raka’at dan sholat witir sebelum tidur.” 
(Muttafaq ‘alaih)

Merupakan sholatnya orang yang taat
Sholat dhuha merupakan sholatnya orang taat. Mendawamkan sholat dhuha membuat seseorang dapat dicatat sebagai orang taat.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” 
(HR. Ibnu Khuzaimah)

Senilai 360 sedekah
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” 
(HR. Muslim)

Membawa kecukupan
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” 
(HR. Ahmad)

Mendapat ghanimah terbanyak
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” 
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Mendapat ganjaran umroh
Artinya, jika sholat dhuha dilakukan bersama dengan sholat subuh di masjid dan tidak pulang, tapi ia berdiam diri di masjid untuk berdzikir atau ibadah lainnya, lalu ketika tiba dhuha, ia melakukan sholat dhuha, maka ia dapat pahala tersebut.

Itulah tata cara sholat dhuha, lengkap dengan doa sholat dhuha, waktu sholat dhuha dan juga jawaban dari pertanyaan tentang sholat dhuha itu berapa rakaat. Mudah-mudahan bermanfaat.

Sumber :
https://blog.ebaba.co.id/begini-tata-cara-sholat-dhuha-yang-benar-menurut-islam/
http://bersamadakwah.net/tata-cara-sholat-dhuha/



============================

LAGI PROMO

Jadwal Sholat Digital
Tasbih Digital
Kitab Istikhoroh
Kaya dengan Tahajud
Dahsyatnya Sholat Tahajud dan Hajat
==========================
Tag : sholat dhuha
Back To Top